Sabtu, 25 Desember 2010

Sama atau bedakah Green Chemistry & Enviromental Chemistry itu ?




Source:www.sas.upenn.edu

Dalam suatu diskusi Green Chemistry masih ada yang seolah-olah mensamakan Green Chemistry dengan Environmental Chemistry . Tidak apa-apa hal ini wajar karena penjelasan keilmuan yang spesifik dan mudah dicerna di Indonesia masih minim. Maka atas tujuan itulah blog ini dibuat. Oke, sebelum mengetahui perbedaannya baiknya kita tahu dulu dimana persamaannya. Yang sudah pasti persamaannya adalah sama-sama menuju terciptanya dunia yang lebih baik. Mengapa ini perlu disampaikan terlebih dahulu karena keduanya saling menunjang. Jadi Green Chemistry tanpa ditunjang pengetahuan tentang environmental science akan menuju arah yang tak jelas. 

Environmental Chemistry
Source:www.nature.com (Nigel Roulet & Tim R. Moore)

Environmental Chemistry adalah bagian penting dari environmental science. Enviromental science adalah suatu ilmu yang mengidentifikasi, menjelaskan atau menjabarkan tentang sumber daya yang ada dilingkungan kita termasuk elusidasi, mekanisme daur hidup dan bagaimana mengukurnya. Dan environmental chemistry adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena kimia dan biokimia yang terjadi di alam.Yang membahas sumber, daya, reaksi, transportasi, efek, juga fakta tentang jenis dan sifat bahan kimia di udara, tanah , air serta bagaimana dampaknya pada aktivitas manusia. Dengan kata lain    environmental chemistry adalah ilmu  kimia yang bersifat interdisiplin.

Green Chemistry
Source: www.sciencedaily.com

Green Chemistry bukanlah environmental science (www.beyondbenign.org) tetapi bagian ilmu kimia yang mencari dan berkreasi untuk memberikan solusi bagi penciptaan  teknologi yang aman bagi manusia dan lingkungannya.
Target Green Chemistry adalah mencegah polusi dari sumbernya, dimulai dari bahan baku, sintesa produk, desain proses dan produknya sebelum berpotensi jadi polutan. Dengan kata lain pencegahan dimulai seawal mungkin.
Ada 3 hal yang harus dipenuhi agar menjadi ‘green’ dalam green Chemistry
  1. Lebih ramah lingkungan daripada sumber daya  alternatif lain.
  2. Lebih ekonomis daripada sumber daya  alternatif lain.
  3. Berfungsi lebih baik daripada sumber daya  alternatif lain.

Suatu teknologi yang tidak memenuhi salah satu syarat diatas tidak akan berhasil di pasaran dan lemah dalam pencegahan polusi lingkungan.
Jelas kita tidak bisa berkompromi dengan kerusakan lingkungan yang bergerak cepat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan jenis produk yang berpotensi membahayakan alam terus bertambah.
Hal inilah yang Green Chemistry emban suatu tugas  yang sangat penting dan disinilah perbedaannya.
By Wiki Ilyas



Selasa, 24 Agustus 2010

Hei ! Adakah Piktogram Seperti ini Dirumah kita ? (Mengenal Piktogram GHS)




Piktogram adalah informasi berbentuk gambar yang disederhanakan. Karena yang diiformasikan bahan kimia berbahaya. Maka disebut Piktogram bahan kimia.


Green Chemistry mencari solusi alternatif pemakaian bahan kimia berbahaya dan mendesain agar produk yang dihasilkan tidak menbahayakan kesehatan dan lingkungan. Akan tetapi bisakah kita mengatasi bahan berbahaya sedangkan Kita tidak memahami yang seperti apakah bahan kimia berbahaya itu?


Dibawah ini gambar piktogram dan artinya, yang akan membantu Kita untuk menangani produk kimia yang ada di lingkungan kita. Jangan lupa ya, setelah membaca tulisan ini segera cek produk kimia yang ada di rumah. Dan kenali sifat kimiawinya bahaya atau tidak? Ini penting lho…keep green.



Ini piktogram untuk gas cair bertekanan dalam tabung. Artinya bahan kimia tersebut dapat meledak dan isinya menyebabkan kebakaran jika tabungnya terbakar atau dipanaskan. Contohnya, tabung elpiji, Nah lo! banyak yang meledak belakangan ini khan. Coba cek tertera piktogramnya tidak ?



Piktogram ini menunjukkan bahwa bahan kimia/produk tersebut dapat menimbulkan ledakan. Contohnya, TNT/trinitrotoluene atau dinamit.



Piktogram ini menunjukkan bahwa bahan kimia/produk tersebut mudah menyala dan dapat menyebabkan kebakaran. Contohnya, bensin dan minyak tanah



Piktogram ini menunjukkan bahwa bahan kimia/produk tersebut dapat bereaksi hebat dengan bahan kimia lain dan dapat menimbulkan kebakaran dan ledakan. Contohnya, TNT/trinitrotoluene atau dinamit.



Ini piktogram untuk bahan kimia/produk yang dapat menyebabkan kerusakan pada mata, kulit dan logam karena bersifat korosif. Contohnya, pembersih saluran wastafel/kloset karena mengandung natrium hidroksida atau soda api dan aquazuur. Contoh lain yaitu aki mobil karena mengandung H2SO4


Jumat, 20 Agustus 2010

MENGENAL ISTILAH-ISTILAH DALAM GREEN CHEMISTRY



Pernah mendengar kata Benign, Atom Ekonomi, Feedstock. Ya, inilah kata-kata yang sering muncul dalam tulisan atau jurnal tentang Green Chemistry. Istilah tersebut bisa saja ditemukan dalam kamus. Namun jika ingin mempelajari Green Chemistry dengan mengambil arti dari kamus maka maknanya akan menjadi rancu,pernah begitu?
Di bawah ini istilah-istilah kimia versi Green Chemistry yang paling sering digunakan beserta artinya.Oke, silahkan dipelajari.


Acute toxin
Zat kimia yang memiliki gugus fungsi yang membahayakan kesehatan. Kalaupun digunakan biasanya dalam dosis kecil saja, contohnya: hydrogen sianida atau sering disebut racun ular berbisa

Selasa, 17 Agustus 2010

Mengapa Green Chemistry Dibutuhkan?



Alasan utama dan tak bisa dibantah lagi karena hampir semua aspek dalam kehidupan sehari–hari berkaitan dengan produk kimia. Kedua perkembangan produk kimia telah menimbulkan masalah baru bagi lingkungan dan kesehatan bahkan efek-efek lain yang belum diketahui.?? Salah satu contoh adalah pemakaian pestisida DDT.

Apa yang konsep Green Chemistry dapat lakukan?
Mendorong pencegahan terhadap polusi mulai dari tingkat molekuler melalui desain sintesis dan mendukung lebih lanjut penemuan proses kimia yang lebih ramah lingkungan yang tidak hanya dapat mengurangi sisa bahan beracun tapi menghilangkan sama sekali subtansi-substansi yang berpotensi racun dan berbahaya.
Paul Anastas sang “Bapak Green Chemistry” bersama John C.Warner telah mengembangkan 12 prinsip Green Chemistry yang dapat menterjemahkan teori menjadi tindakan.

Adapun 12 prinsip yang dijadikan pedoman untuk kampanye gerakan Green Chemistry ini adalah
1. Mencegah terjadinya limbah lebih baik daripada mengolah dan membersihkannya
2. Ekonomi atom, metoda sintesis yang efisien
3. Melakukan sintesis kimia yang tak menghasilkan racun
4. Mendesain senyawa kimia yang tak beracun
5. Pemakaian pelarut dan bahan-bahan yang aman
6. Mendesain pemakaian energi yang efisien
7. Pemakaian bahan baku yang dapat diperbaharui
8. Mengurangi senyawa turunan yang tak perlu
9. Pemakaian katalis sangat baik secara stoikiometris
10. Mudah terdegradasi
11. Pencegahan polusi lingkungan
12. Pencegahan terhadap kecelakaan  (http://www.worldofteaching.com)